Berita tentang kesempatan kerja sering kali mendapat perhatian besar di platform media sosial. Namun, sayangnya, bukan semua pengumuman pekerjaan tersebut dapat diandalkan keakuratannya.
Tim Riset Tirto Beberapa kali telah mengecek kenyataan terhadap berbagai tuntutan informasi mengenai penawaran kerja yang tidak benar. Penawaran ini sering menggunakan nama beberapa institusi, termasuk badan pemerintahan, korporasi milik negara, dan bahkan perusahaan swasta ternama.
Belakangan ini, misalkan saja, di platform Facebook tersebar postingan tentang proses perekrutan calon pegawai baru untuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) pada tahun 2025. Postingan tersebut menjelaskan detail mengenai jabatan serta syarat yang diperlukan, dilengkapi dengan tautan menuju nomor WhatsApp tertentu.
Berdasarkan postingan itu, terdapat perekrutan oleh Kementerian Kesehatan untuk berbagai jabatan termasuk perawat, dokter, bidan, apotek, ahli gizi serta beberapa posisi lainnya. Postingan ini juga mencantumkan upah yang ditawarkan untuk setiap jabatan; contohnya dokter umum bakal menerima penghasilan sekitar Rp15 juta, perawat dengan bayaran Rp9 juta, bidan diperkirakan memperoleh pendapatan Rp8 juta sementara apoteker dibayar Rp6 juta.
Cerita ini diposting oleh pengguna dengan nama akun tersebut. “Berita Loker” (arsip) , “Recruitment Kementerian Kesehatan” (arsip) dan “Ahmad Fauzi” ( arsip ) di antara akhir Maret 2025 sampai awal April 2025. Berikut adalah isi dari salah satu postingan yang diperbarui pada hari Kamis (10/4/2025):
PEMBUKTAN RESMI PEMILIHAN UNTUK KEMENKES TAHUN 2025 DIMULAI. Berita yang Ditantikan Akhirnya Hadir - KemenkesRI mengundang pemuda berbakat untuk ikut serta menjadi bagian dari tim Kemenkes dalam perekrutan pegawai tahun 2025,
Sejak Kamis (10/4/2025) sampai Selasa (15/4/2025), yaitu dalam rentang waktu lima hari yang diposting di Facebook, kiriman ini sudah mendapatkan 52 respon serta dibagi sebanyak lima kali. Namun, apakah informasi tentang lowongan kerja dari Kementerian Kesehatan itu benar-benar valid?
Penelusuran Fakta
Pertama, Tirto meninjau akun uploader yang mengklaim tentang lowongan kerja dari Kementerian Kesehatan tersebut.
Walaupun mengggunakan logo Kemenkes pada fotonya, akun "Recruitment Kementerian Kesehatan" ternyata tidak sah sebagai halaman Facebook resmi Kemenkes. Sebagaimana disebutkan di laman web resminya. Kemenkes, Akun Facebook resmi dari lembaga itu disebut demikan “Kementerian Kesehatan RI” (terverifikasi resmi).
Lebih lanjut, Tirto Mengeksplorasi laman web resmi serta halaman Facebook resmi dari Kementerian Kesehatan guna mencari pengumuman mengenai posisi kerja sebagaimana dinyatakan. Namun, hasil penjelajahannya adalah kurang adanya data atau info mirip dengan pemberitahuan tentang peluang karir di Kemenkes pada tahun 2025 layaknya yang diklaim oleh postingan itu.
Berikutnya, karena informasi tersebut menggunakan nama Kemenkes, tindakan investigasi berikutnya harus melibatkan verifikasi pernyataan ini di website serta beberapa saluran resmi lain dari Kemenkes seperti Instagram. (@kemenkes_ri) dan (@lifeatkemenkes) Akhirnya, kita juga gagal mengidentifikasi data apa pun yang berkaitan dengan detail pekerjaan sebagaimana disebutkan di dalam postingan tersebut.
Tirto Juga mengeklik link-link yang termasuk dalam beberapa postingan itu. Sebalinya, alih-alih membawa ke website resmi dari Kemenkes atau entitas berwenang lainnya, link tersebut malah menuju ke nomor WhatsApp pribadi dengan nama kontak "Petugas Kesehatan Kemenkes".
Agar dapat mengecek mengenai keakuratan pernyataan tersebut, Tirto Melakukan pencarian menggunakan istilah "Rekrutmen Pegawai Kementerian Kesehatan Tahun 2025" di Google.
Temuan pencarian kita membawa kita ke laman Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Yang mengklaim bahwa data tentang penawaran kerja dari Kemenkes untuk tahun 2025 yang beredar di Facebook merupakan kabar palsu.
Pada Januari 2025 lalu, Antara Juga telah memeriksa klaim serupa yang mencakup postingan tentang informasi perekrutan pegawai Kemenkes untuk tahun 2025.
Perwakilan dari Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, Santi Komalasari, membenarkan pada Antara bahwa kabar tentang adanya perekrutan kerja yang tersebar melalui platform media sosial itu adalah informasi bohong.
Dia menegaskan bahwa data pekerjaan resmi dari organisasinya hanya tersedia di situs web dan saluran resmi Departemen Kesehatan. Departemen Kesehatan menyampaikan peringatan kepada publik agar tetap waspada terhadap berbagai jenis penipuan yang ada.
Pada tahun 2024 lalu, Tirto Telah dilakukan pengecekan faktual terhadap tuduhan sejenis berkaitan dengan info lowongan kerja di Kemenkes yang disertai link menuju ke nomor WhatsApp pribadi.
Pada saat tersebut, Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Kementerian Kesehatan, Hendrastuti Pertiwi mengumumkan bahwa informasi tentang perekrutan pegawai tersebut merupakan kabar palsu atau hoax.
"Hoaks, nomor WhatsApp dan website yang tertera pada postingan tersebut bukan merupakan milik resmi dari Kementerian Kesehatan," ungkapnya saat diwawancara oleh Tirto, Rabu (23/10/2024).
Selanjutnya, Hendrastuti menyatakan bahwa data mengenai pekerjaan resmi yang berasal dari Kemenkes dapat diketahui melalui website tersebut. https://casn.kemkes.go.id/ atau akun media sosial resmi yang dimiliki oleh Kemenkes lainnya.
Kesimpulan
Temuan investigasi menyatakan bahwa kabar tentang adanya pengumuman lowongan kerja di Facebook atas nama Kementerian Kesehatan adalah tidak benar dan bisa membingungkan (tidak akurat dan menyesatkan).
Pengguna yang memposting pernyataan itu bukanlah pemilik akun resmi Kemenkes. Link yang mereka berikan pun tidak menuju ke halaman atau saluran resmi Kemenkes. Menurut pastoran pihak Kemenkes, info tentang lowongan kerja sah cuma ada di situs web dan platform media sosial resmi Departemen Kesehatan.
Post a Comment Blogger Facebook